ADA
Adakah yang mencintaimu sesabar aku?
Ah, aku terlalu membela diri bahwa aku mencintaimu dengan sabar?
Adakah yang mencintaimu sebaik aku?
Ah, aku juga terlalu menilai diri paling baik?
Mungkin. Orang bilang aku akan terlihat bodoh.
Namun, bagiku tidak.
Aku memberi ruang seluas luasnya adalah karena aku percaya.
Kecewa tak lagi ada dihidupku melalui dirimu.
Tangis luka tak lagi hadir pada kedua kelopak mataku, melalui dirimu.
Karena, hanya satu.
Laki-laki. Mencintaimu sesabar aku, mencintaimu sebaik aku.
Di antara 1000 miliyaran manusia dimuka bumi ini
Ah, tidak.
Barang kali ada yang jauh lebih baik dariku.
Di antara 1000 miliyaran manusia dimuka bumi ini.
Namun satu yang kau tahu.
Aku pernah berkata. Aku tak akan berubah. Ya. Itu benar.
Semoga, kau tahu caranya mencintai.
Semoga, kau tahu apa artinya aku.
Tidak.
Aku tidak berharap apa-apa padamu.
Aku hanya berharap pada semesta, bahwa segala luka, segala tangis dimasa lalu berubah menjadi bahagia tanpa henti berkali-kali.
Ah, aku terlalu membela diri bahwa aku mencintaimu dengan sabar?
Adakah yang mencintaimu sebaik aku?
Ah, aku juga terlalu menilai diri paling baik?
Mungkin. Orang bilang aku akan terlihat bodoh.
Namun, bagiku tidak.
Aku memberi ruang seluas luasnya adalah karena aku percaya.
Kecewa tak lagi ada dihidupku melalui dirimu.
Tangis luka tak lagi hadir pada kedua kelopak mataku, melalui dirimu.
Karena, hanya satu.
Laki-laki. Mencintaimu sesabar aku, mencintaimu sebaik aku.
Di antara 1000 miliyaran manusia dimuka bumi ini
Ah, tidak.
Barang kali ada yang jauh lebih baik dariku.
Di antara 1000 miliyaran manusia dimuka bumi ini.
Namun satu yang kau tahu.
Aku pernah berkata. Aku tak akan berubah. Ya. Itu benar.
Semoga, kau tahu caranya mencintai.
Semoga, kau tahu apa artinya aku.
Tidak.
Aku tidak berharap apa-apa padamu.
Aku hanya berharap pada semesta, bahwa segala luka, segala tangis dimasa lalu berubah menjadi bahagia tanpa henti berkali-kali.
Comments
Post a Comment