Jangan Lupa bersyukur
Jangan
Lupa bersyukur
Tidak
ada yang namanya menanam api kecuali mereka yang menyundutkan api di hadapan
kita.
Belajar dari Rasullah,yang sabar meski harus dicaci maki,diludahi bahkan dilempari kotoran unta. SubhanaAllah.
Kita yang tidak berkaca diri yang tidak sempat sedikitpun terbesit untuk menengok sekitar.Banyak orang-orang hebat yang lahir dari situasi terbawah yang membuat dirinya kecil dimata siapapun.
Gue sering mengingatkan teman jangan lupa bersyukur.Tapi nyaris gue di situasi ini seperti kehilangan semuanya hingga gue lupa bersyukur Gue malu malu juga terhadapNya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa yang tak terhitung ini.
Gue harus bisa menjadi bola kasti yang meski dibanting akan memantul ke atas.Tidak seperti telur yang dibanting justru pecah.
Gue tau nggak ada yang instan.Untuk menjadi kupu-kupu yang bisa terbang pun melewati fase yang tidak mudah.Hanya yang kuat yang akan menjadi sempurna setelah keluar dari kepompong.
Apalagi gue tidak pernah merasa sendiri.Entah harus diungkapkan dengan apalagi memiliki keluarga yang luar biasanya berperan di hidup gue.Tanpa mereka mungkin gue nggak begini merekalah yang membuat kepercayaan gue kembali lagi.Belum lagi teman-teman yang selalu memberi semangat.Tak khayalnya gue yang tersungkur jatuh dan keluarga serta mereka berebut menyodorkan tangan ingin membantu untuk bangkit.
Belajar dari Rasullah,yang sabar meski harus dicaci maki,diludahi bahkan dilempari kotoran unta. SubhanaAllah.
Kita yang tidak berkaca diri yang tidak sempat sedikitpun terbesit untuk menengok sekitar.Banyak orang-orang hebat yang lahir dari situasi terbawah yang membuat dirinya kecil dimata siapapun.
Gue sering mengingatkan teman jangan lupa bersyukur.Tapi nyaris gue di situasi ini seperti kehilangan semuanya hingga gue lupa bersyukur Gue malu malu juga terhadapNya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa yang tak terhitung ini.
Gue harus bisa menjadi bola kasti yang meski dibanting akan memantul ke atas.Tidak seperti telur yang dibanting justru pecah.
Gue tau nggak ada yang instan.Untuk menjadi kupu-kupu yang bisa terbang pun melewati fase yang tidak mudah.Hanya yang kuat yang akan menjadi sempurna setelah keluar dari kepompong.
Apalagi gue tidak pernah merasa sendiri.Entah harus diungkapkan dengan apalagi memiliki keluarga yang luar biasanya berperan di hidup gue.Tanpa mereka mungkin gue nggak begini merekalah yang membuat kepercayaan gue kembali lagi.Belum lagi teman-teman yang selalu memberi semangat.Tak khayalnya gue yang tersungkur jatuh dan keluarga serta mereka berebut menyodorkan tangan ingin membantu untuk bangkit.
Comments
Post a Comment